بِسْمِاللهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا بِرِيْقَةِ بَعْضِنَا يُشْفىَ سَقِيْمُنَا بِإِذْنِ رَبِّنَا (Bismillah/Demi Nama Allah dengan Tanah Bumi Kami, dengan air liur sebagian dari kami, sembuhlah yg sakit dari kami, dengan izin Tuhan Kami) Lantas menempelkan ibu jarinya di lidahnya, kemudian menyentuhkannya ke bumi lalu mengusapkannya pada yang sakit. Sabarmuatas Izin Allah, Tetaplah Bermohon kepada-Nya. Novi Amanah Sen 15 Muharram 1443, 23- 08- 2021. 333. AsSAJIDIN.COM — Sabar sebuah yang kata mudah diucapkan namun belum tentu semua manusia mampu melakukannya tanpa izin Allah Ta'ala, termasuk dalam urusan ibadah. Memintaizin itu hanya tiga kali Apabila seseorang meminta izin lalu diizinkan -maka dia boleh masuk-, akan tetapi jika tidak hendaknya dia kembali. Dari Abu Musa Al-Asy'ary secara marfu', "Jika salah seorang dari kalian minta izin sampai tiga kali dan tidak dijawab baginya, maka hendaklah ia pulang". (HR. Al-Bukhari dan Muslim ) Mataharisetiap harinya meminta izin kepada allah untuk terbit dari timur, sampai ketika sudah waktunya maka allah tidak mengizinkan matahari untuk terbit dari timur. "antara terbitnya matahari dari barat dan keluarnya seekor hewan melata dari bumi ini jaraknya sangat dekat. Dan menyuruhnya kembali ke tempat dia datang, yaitu arah barat SetiapMalam Bumi, Gunung Dan Lautan Meminta Izin Kepada Allah Untuk Menghabisi Manusia 19 August 2020 Admin KISAH Comments Off on Setiap Malam Bumi, Gunung Dan Lautan Meminta Izin Kepada Allah Untuk Menghabisi Manusia Dari Anas bin Malik, dia berkata: "Nabi naik ke Uhud bersamanya Abu Bakar, Umar dan Utsman. Tiba-tiba gunung berguncang. Janganlahkalian memasuki rumah yang bukan rumah kalian sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Keutamaan mengucap salam juga diriwayatkan dalam sebuah hadits dengan derajat Muttafaq 'alaih dari Abdullah bin Amr bin al-Ash," Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW, 'Islam apakah yang paling baik?' Qrwsc. Sorry, the page you were looking for in this blog does not exist. Sorry, the page you were looking for in this blog does not exist. Oops; Sorry, but the page you were trying to view does not exist. 404 Back to Home Home QS. At-Taubah Ayat 45 اِنَّمَا يَسۡتَاْذِنُكَ الَّذِيۡنَ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ بِاللّٰهِ وَالۡيَوۡمِ الۡاٰخِرِ وَارۡتَابَتۡ قُلُوۡبُهُمۡ فَهُمۡ فِىۡ رَيۡبِهِمۡ يَتَرَدَّدُوۡنَ Innamaa yastaazinukal laziina laa yu'minuuna billaahi wal Yawmil Aakhiri wartaabat quluubuhum fahum fii raibihim yataraddaduun Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu Muhammad, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguan. Juz ke-10 Tafsir Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, wahai Nabi Muhammad, hanyalah orang-orang munafik yang sejatinya tidak beriman kepada Allah, mereka tidak mengenal keagungan-Nya dan juga tidak beriman kepada hari kemudian sehingga tidak terdorong untuk meraih kebahagiaan akhirat, dan bahkan hati mereka ragu atas balasan Allah di akhirat kepada para mujahid, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguan, sehingga terkadang ikut berperang namun pada kali lain tidak ikut, tergantung keadaan serta ada atau tidaknya keuntungan duniawi di balik perintah berperang tersebut. Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang minta izin kepada Rasulullah saw untuk tidak turut berjihad tanpa alasan yang dapat diterima, adalah orang-orang munafik yang tidak beriman kepada Allah swt, tidak mengakui keesaan-Nya, dan tidak percaya kepada hari akhir. Mereka menyangka bahwa membelanjakan harta kekayaan di jalan Allah, adalah suatu kebodohan dan kerugian serta berjihad dengan mengorbankan jiwa adalah semata-mata kerugian dan penderitaan saja. Di dalam hati mereka tersimpan perasaan ragu kepada kebenaran agamanya. Mereka selalu bingung dan bimbang. Mereka mau bekerja sama dengan orang-orang mukmin dalam urusan yang mudah, tetapi dalam hal yang agak sulit dan berat seperti berperang, mereka mengelak dan mencari berbagai alasan yang dibuat-buat untuk menghindar atau membebaskan diri dari kewajiban tersebut. sumber Keterangan mengenai QS. At-TaubahSurat At Taubah terdiri atas 129 ayat termasuk golongan surat-surat Madaniyyah. Surat ini dinamakan At Taubah yang berarti pengampunan berhubung kata At Taubah berulang kali disebut dalam surat ini. Dinamakan juga dengan Baraah yang berarti berlepas diri yang di sini maksudnya pernyataan pemutusan perhubungan, disebabkan kebanyakan pokok pembicaraannya tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum musyrikin. Di samping kedua nama yang masyhur itu ada lagi beberapa nama yang lain yang merupakan sifat dari surat ini. Berlainan dengan surat-surat yang lain, maka pada permulaan surat ini tidak terdapat basmalah, karena surat ini adalah pernyataan perang dengan arti bahwa segenap kaum muslimin dikerahkan untuk memerangi seluruh kaum musyrikin, sedangkan basmalah bernafaskan perdamaian dan cinta kasih Allah. Surat ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad kembali dari peperangan Tabuk yang terjadi pada tahun 9 H. Pengumuman ini disampaikan oleh Saidina 'Ali pada musim haji tahun itu juga. Apa yang kita butuhkan dari langit, diturunkanlah hujan. Apa yang kita butuhkan dari bumi, ditumbuhkanlah tumbuh-tumbuhan. Semuanya milik Allah. Karena itu, mintalah kepada pemilik bumi dan langit. Sebagaimana firman Allah dalam kisah Ibrahim إِنَّ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا فَابْتَغُوا عِنْدَ اللَّهِ الرِّزْقَ “Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki itu di sisi Allah”. al-Ankabut 17 Dia-lah pemilik sekaligus penguasa bumi dan langit. Maka beruntunglah orang yang hanya meminta kepada Allah karena Dia-lah Yang Maha Memiliki. Namun, betapa sengsaranya orang yang meminta kepada makhluk, yang tidak memiliki apa-apa. Inilah konsep kepemilikan yang sesungguhnya. Semua yang ada di bumi ini adalah milik Allah SWT termasuk kita dan apa yang ada di sisi kita. Selain Allah, tidak ada yang memiliki, dan Allah Ta’ala tidak membutuhkan semua itu. Pada pembahasan keempat ini, kita membahas firman Allah SWT yang ada dalam Ayat Kursi, yakni لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ Artinya, Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Ayat ini memberitakan, semuanya adalah hamba-hamba-Nya, berada dalam kekuasaan-Nya dan di bawah pengaturan dan pemerintahan-Nya. Perihalnya sama dengan makna yang ada dalam ayat lain, yaitu firman-Nya “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri”. QS Maryam93-95 لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ setelah lafadzh لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ adalah kata مَا yang menunjukkan keumuman, yaitu semua yang ada di langit dan yang ada di bumi milik Allah semata. Semuanya adalah makhluk atau ciptaan Allah Ta’ala. Karena semua yang ada di bumi dan di langit adalah milik Allah, maka semuanya juga bergantung kepada Allah sebagai pemberi rezekinya. Karena itu, barangsiapa yang ingin kebutuhannya dimudahkan dan kehidupannya dicukupkan, mantapkanlah diri kepada Allah Ta’ala. Selanjutntya, firman Allah SWT مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ Artinya, “Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya?” Artinya, tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya kecuali dengan izin-Nya. Syafaat adalah pertolongan. Satu-satunya cara untuk mendapatkan pertolongan Allah adalah dengan izin-Nya. Karena hanya Allah Ta’ala yang memiliki langit dan bumi, maka hanya Allah pula yang bisa memberikan syafaat atau pertolongan. Dalam perkara kecil pun, ingat Allah dan mohonlah pertolongan-Nya. Dalam ayat yang lain, Allah SWT berfirman “Dan berapa banyak malaikat di langit, syafaat mereka sedikit pun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridai-Nya. QS An Najm 26 Allah SWT juga berfirman “dan mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridai Allah”. QS Al-Anbiyaa28 Demikianlah keagungan, kebesaran, dan ketinggian Allah Ta’ala, hingga tidak ada seorang pun yang berani memberikan syafaat kepada seseorang di sisi-Nya melainkan dengan izin dari-Nya. Seperti hal yang disebutkan di dalam hadis mengenai syafaat, Rasulullah SAW bersabda “Aku datang ke bawah Arasy, lalu aku menyungkur bersujud, dan Allah membiarkan diriku dalam keadaan demikian menurut apa yang dikehendaki-Nya. Kemudian Dia berfirman, Angkatlah kepalamu dan katakanlah apa yang engkau kehendaki, niscaya kamu didengar, dan mintalah syafaat, niscaya kamu diberi izin untuk memberi syafaat.” Nabi SAW melanjutkan kisahnya, “Kemudian Allah memberikan suatu batasan kepadaku, lalu aku masukkan mereka ke dalam surga.” As-Sa’di mengatakan, Dia-lah Raja segala raja dan Dia-lah yang memiliki segala sifat raja, pengaturan, kekuasaan, dan kesombongan, dan dari kesempurnaan kerajaan-Nya. Tidak ada yang dapat “memberi syafaat di sisi Allah,” yakni tak seorang pun, “kecuali dengan izin-Nya.” Setiap pemuka kaum dan para pemegang syafa’at adalah hamba-hamba bagi-Nya dan budak-budak-Nya, di mana mereka tidak melakukan syafaat hingga mereka diizinkan untuk itu. Allah berfirman “Katakanlah “Hanya kepunyaan Allah syafa’at itu semuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”. QS Az-Zumar 44 Dan Allah tidak memberikan izin kepada seorang pun untuk memberikan syafaat kecuali bagi mereka yang Dia ridhai, dan Dia tidak meridhai kecuali mereka yang mentauhidkan-Nya dan mengikuti Rasul-Nya. Intinya, tidak seorang pun dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Syafaat itu semuanya milik Allah. Akan tetapi, Allah SWT apabila hendak merahmati hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, Dia mengizinkan kepada orang yang hendak dimuliakan-Nya untuk memberi syafaat, dan yang akan memberi syafaat tidak memulai memberi syafaat sebelum mendapat izin-Nya. Aza/ bersambung SUDAH menjadi kelaziman bagi setiap Muslim apabila menjalin pergaulan dengan orang lain ialah hendaklah saling bersilaturahim. Salah satunya dengan berkenjung ke rumah. Alangkah lebih baik, ketika hendak berkunjung ke rumah mintalah izin terlebih dahulu atau mengetuk pintu lebih dulu. Meminta izin sebelum masuk rumah, ini adalah satu kewajiban yang merupakan ciri akhlak yang telah ditetapkan oleh Allah dalam al-Qur’an sebagaimana firman-Nya BACA JUGA 11 Cara Bertamu yang Baik dalam Islam “Wahai orang orang yang beriman janganlah kamu masuk ke dalam rumah yang bukan rumah kamu sehinggalah kamu meminta izin dan memberi salam ke atas ahli keluarga rurnah tersebut yang demikian itu adalah febih baik semoga kamu dapat mengambil peringatan,” QS. An-Nur 27. Lantas bagaimana cara kita meminta izin ketika bertamu atau berkunjung kerumah orang lain yang telah ditetapkan dalam Alquran. Mau tahu ini dia Dalam Alquran telah dijelaskan bahwa cara meminta izin ketika bertamu yang baik dengan memberi salam sebanyak tiga kali kepada yang punya rumah. Kenapa harus tiga kali? Sebab, dengan memberi salam tiga kali ini memberikan kesempatan kepada yang bertamu, siapa tahu yang punya rumah tidak terdengar kalau satu kali, saja! Nah, kalau kita sudah diberi izin masuk rumah, hendaklah masuk dengan baik. Dan seandainya tidak diberi izin, maka hendaklah pulang dengan cara yang baik tanpa ada prasangka yang buruk Suuzon kepada yang punya rumah. Karena mungkin pemilik rumah mempunyai sebab-sebab tertentu yang menyebabkan dia menolak kedatangan seseorang. BACA JUGA Muslim, Begini Adab Memuliakan Tamu dalam Islam Mengambil langkah untuk pulang ini memang disuruh oleh Allah SWT kepada hamba-Nya. Allah SWT berfirman, “Dan jika dikatakan kepadamu untuk pulang, maka hendaklah kamu pulang karena ini adalah sebijak bijak tindakan bagimu, dan Allah amat mengetahui dengan apa yang kamu lakukan,” QS. Al-Nur 28. Karenanya jadilah seorang tamu yang baik dan memiliki adab bertamu yang baik pula. Jikalau diberi izin untuk masuk, maka menjadilah seorang tamu yang baik yang tidak merepotkan yang punya rumah. Jangan mentang-mentang “tamu adalah raja” kita bisa berbuat semaunya. [] Referensi Adab Pergaulan Menurut Dalil Al-Quran Dan Al-Sunnah/ Dr. Rokiah Ahmad – Bumi dan alam semesta – Allah menciptakan bumi dan alam semesta selama enam masa. Hal ini termaktub dalam firman-Nya dalam Alquran. “Dan sungguh, kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan kami tidak merasa letih sedikitpun.” Qs. Qaf 38. Dalam penciptaan bumi dan alam semesta sebagaimana di jabarkan dalam Firman Allah SWT, terdapat tanda – tanda Kekuasaan Allah dan Kemahabesaran-Nya. Secara lebih detail lagi, Allah menjelaskan bahwa ia menciptakan bumi dan alam semesta selama enam masa atau periode. Di mana urutan masa tersebut terlihat jelas dalam Surat An-Nazi’at ayat 27 hingga 33 “Apakah penciptaanmu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya? Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan setelah itu bumi Dia hamparkan, darinya Dia pancarkan mata air dan ditumbuhkan tumbuhan-tumbuhannya, dan gunung-gunung. Dia pancangkan dengan teguh, semua itu untuk kesenanganmu dan hewan-hewan ternakmu”. Qs. An-Nazi’at 27-33. Tahukah Anda jika selain ayat di atas masih ada beberapa ayat lain yang secara jelas menggambarkan proses penciptaan bumi dan alam semesta. Dan, berikut ini beberapa ayat penciptaan bumi dan alam semesta oleh Allah yang wajib Anda ketahui. Semoga bermanfaat. Penciptaan Bumi dan Alam Semesta 1. Surat Ali Imran ayat 190 “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” QS. Ali Imran 190. 2. Surat Ali Imran ayat 191 ”Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” QS. Ali Imran 191 3. Surat Al An’aam ayat 11 “Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan sesuatu dengan Tuhan mereka”. QS. Al An’aa 11 4. Surat Al-An’aam ayat 73 “Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan “Jadilah, lalu terjadilah”, dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” QS. Al-An’aam 73 5. Surat Al A’raaf ayat 54 “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy {548}. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan diciptakan-Nya pula matahari, bulan dan bintang-bintang masing-masing tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.” QS. Al A’raaf 54. Baca juga 18 Kelebihan Bioenergi Dibanding Energi Lainnya 6. Surat At Taubat ayat 36 “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi…” QS. At Taubah 36 7. Surat Al Anbiyaa ayat 30 ”Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?.” QS. AL Anbiyaa 30 Demikian ayat-ayat suci Alquran tentang mukjizat penciptaan bumi dan alam semesta oleh Allah. Dalam menciptakan bumi dan alam semesta ini, Allah juga menciptakan Bioenergi, yaitu kekuatan alami pemberian dari Allah yang dimiliki oleh setiap manusia dan bersifat alamiah, ilmiah, dan ilahiah. Bioenergi ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia melalui kecerdasannya. Untuk dapat memanfaatkan Bioenergi Anda hanya perlu proses penyesuaian energi yang sering disebut sebagai Bioenergi Adjustment. Proses Bioenergi Adjustment dapat Anda dapatkan dengan memesan produk solusi Kapsul Bioenergi atau mengikuti pelatihan Bioenergi yang memberikan Anda manfaat loncatan energi seperti dalam pelatihan Quantum Bioenergi.

bumi meminta izin kepada allah